Berbanggalah Menjadi Orang Maksiat dan Begitu Pula Berbanggalah Dengan Perbuatan Taat Kepada Allah

Ketika membaca judul artikel ini, pasti dalam pola pikirmu sekarang beranggapan bahwa orang yang menulis ini sesat. Bukankah begitu? Baik saya akan menguraikannya sesuai apa yang diajarkan guru-guru yang mulia kepada saya. Kenapa guru? Hal ini saya lakukan agar tulisan yang saya tulis lebih kuat sumbernya. Berdasarkan kitab "Ta'lim muta'alim mah wairsadil ustadin" artinya harus ada petunjuk dari guru agar lebih afdol.

Merasalah banyak dosa dalam hidup ini via pemudapedia.com
Oke kita mulai pembahasannya. Dalam aktivitas seorang pemuda bahkan setiap insan (manusia) banyak hal yang keliru dalam mengerjakan sesuatu. Mungkin saja karena di zaman globalisasi ini sangatlah mudah untuk melakukan hal-hal yang  berbau ataupun menjurus pada kemaksiatan, mulai dari narkoba, seks bebas dan lainnya.

Memang tidak semua orang menjurus ke ranah itu. Akan tetapi hal ini ada kemungkinan karena sebagian faktor imannya kurang tebal, atau kemungkinan pula banyak dari saudara kita terjerumus lubang hina.

Oleh karna itu lewat artikel kecil ini saya mengajak kepada para pemuda, mahasiswa atau siapapun untuk mengenal bahkan selalu membawa diri dari aktifitas yang di lakukan. Membawa diri yang di maksudkan adalah  memperkuatkan keimanan dan tanamkanlah hati. Karena agama bukan hanya tentang pengetahuan, tapi karakter. Untuk itu, hiasilah dirimu dalam setiap perbuatanmu dengan rasa seolah-olah selalu melakukan maksiat  dan dosa, bahkan berpikirlah bahwa kita hanyalah manusia dhoif (lemah) yang setiap detik, menit, jam selalu melakukan hal-hal yang di larang oleh Allah SWT.

Agama bukan hanya tentang pengetahuan, tapi karakter via pemudapedia.com
Jadi, ketika sobat muda ingin melakukan maksiat kuncinya adalah ingatlah bahwa diri kita sudah terlalu banyak melakukan perbuatan dosa, untuk itu saatnya meminimalisir dan tidak melakukannya. Intinya jangan merasa banyak amal dalam hidup ini, tetapi merasalah banyak dosa dalam hidup ini.

Mengapa? Karena kalau kita selalu menghisai diri kita dengan perasaan taat dan meyakini ketaatannya, maka kita tidak akan memandang rendah orang lain dan tidak akan menakar sekolah atau pesantren. Selain itu, kita harus selalu berada di maqam kekurangan agar selalu termotivasi untuk terus belajar dan tidak meremehkan orang lain.


Penulis : Iswadi (Jawir )
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Untirta, tulisan ini sebagai pergerakan yang banyak ngopi dan banyak tidur serta memandang para cewek yang lagi mudzakarahan.

0 Comments


EmoticonEmoticon