Membaca via edupost.id |
Membaca adalah
cara kita membuka jendela dunia. Membaca berarti mendulang aksara, meraih
makna. Namun, di negeri kita ironisnya kegiatan membaca ini masih sedikit orang
yang melakukannya. Memprihatinkan, ternyata minat baca Indonesia
duduki peringkat 60 dari 61 negara. Kalau dilihat angka-angka dan data-data lain sering
kali memang fakta angka di atas kertas kemampuan membaca anak-anak Indonesia
bahkan dibandingkan dengan negara lain seperti Asean-pun masih sangat jauh. Masyarakat
Eropa atau Amerika khususnya anak-anak yang dalam setahun bisa membaca hingga
25-27 persen buku. Selain itu juga ada Jepang yang minat bacanya bisa mencapai
15-18 persen buku per tahun. Sementara di Indonesia jumlahnya hanya mencapai
0,01 persen pertahun. Memprihatinkan bukan?
Namun, taufiq ismail
dalam salah satu karya tulis yang berbentuk sebuah puisi menggambarkan negeri
yang indah yang justru berkebalikan dengan data diatas. Puisi ini akan membuat
kita sadar, betapa pentingnya membaca. Menggambarkan betapa indahnya jika
dimanapaun kita singgah selalu terlihat orang yang sedang membaca buku. Berikut
adalah puisinya.
Taufiq Ismail via contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id |
Kupu-kupu di dalam Buku
Ketika duduk di setasiun bis, di gerbong kereta api,
di ruang tunggu praktek dokter anak, di balai desa,
kulihat orang-orang di sekitarku duduk membaca buku,
dan aku bertanya di negeri mana gerangan aku sekarang,
Ketika berjalan sepanjang gang antara rak-rak panjang,
di perpustakaan yang mengandung ratusan ribu buku
dan cahaya lampunya terang benderang,
kulihat anak-anak muda dan anak-anak tua
sibuk membaca dan menuliskan catatan,
dan aku bertanya di negeri mana gerangan aku sekarang,
Ketika bertandang di sebuah toko,
warna-warni produk yang dipajang terbentang,
orang-orang memborong itu barang
dan mereka berdiri beraturan di depan tempat pembayaran,
dan aku bertanya di toko buku negeri mana gerangan aku sekarang,
Ketika singgah di sebuah rumah,
kulihat ada anak kecil bertanya pada mamanya,
dan mamanya tak bisa menjawab keinginan-tahu puterinya,
kemudian katanya,
“tunggu, tunggu, mama buka ensiklopedia dulu,
yang tahu tentang kupu-kupu,”
dan aku bertanya di rumah negeri mana gerangan aku sekarang,
Agaknya inilah yang kita rindukan bersama,
di setasiun bis dan ruang tunggu kereta-api negeri ini buku dibaca,
di perpustakaan perguruan, kota dan desa buku dibaca,
di tempat penjualan buku laris dibeli,
dan ensiklopedia yang terpajang di ruang tamu
tidak berselimut debu
karena memang dibaca.
Itulah puisi indah karya Taufiq Ismail, semoga dengan puisi ini kita bersama-sama viralkan dan sebarkan virus membaca. Karena bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang membaca. Semoga bermanfaat. Salam pemudapedia! Pemuda berdaya, pemuda berkarya.
Ketika duduk di setasiun bis, di gerbong kereta api,
di ruang tunggu praktek dokter anak, di balai desa,
kulihat orang-orang di sekitarku duduk membaca buku,
dan aku bertanya di negeri mana gerangan aku sekarang,
Ketika berjalan sepanjang gang antara rak-rak panjang,
di perpustakaan yang mengandung ratusan ribu buku
dan cahaya lampunya terang benderang,
kulihat anak-anak muda dan anak-anak tua
sibuk membaca dan menuliskan catatan,
dan aku bertanya di negeri mana gerangan aku sekarang,
Ketika bertandang di sebuah toko,
warna-warni produk yang dipajang terbentang,
orang-orang memborong itu barang
dan mereka berdiri beraturan di depan tempat pembayaran,
dan aku bertanya di toko buku negeri mana gerangan aku sekarang,
Ketika singgah di sebuah rumah,
kulihat ada anak kecil bertanya pada mamanya,
dan mamanya tak bisa menjawab keinginan-tahu puterinya,
kemudian katanya,
“tunggu, tunggu, mama buka ensiklopedia dulu,
yang tahu tentang kupu-kupu,”
dan aku bertanya di rumah negeri mana gerangan aku sekarang,
Agaknya inilah yang kita rindukan bersama,
di setasiun bis dan ruang tunggu kereta-api negeri ini buku dibaca,
di perpustakaan perguruan, kota dan desa buku dibaca,
di tempat penjualan buku laris dibeli,
dan ensiklopedia yang terpajang di ruang tamu
tidak berselimut debu
karena memang dibaca.
Itulah puisi indah karya Taufiq Ismail, semoga dengan puisi ini kita bersama-sama viralkan dan sebarkan virus membaca. Karena bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang membaca. Semoga bermanfaat. Salam pemudapedia! Pemuda berdaya, pemuda berkarya.
0 Comments
EmoticonEmoticon