Apa Kabar Pendidikan Indonesia Hari Ini?

Hardiknas 2018 via Pemudapedia.com
Kita semua tahu bahwa hari ini tepat tanggal 02 mei, yang berarti biasa diperingati sebagai hari pendidikan nasional. Berdasarkan Sejarah Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, pahlawan nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia. Ki Hadjar Dewantara lahir dari keluarga kaya beliau dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan. Dengan adanya peringatan hari pendidikan nasionala (HARDIKNAS) diharapkan kita mampu menjadikan momen ini untuk mengingat tujuan konsep pendidikan. .

Tiga Semboyan Pendidikan via Pemudapedia.com

Lalu apa kabar pendidikan nasional hari ini?

Hari ini, pendidikan ditanah air kita mempunyai akses yang mudah namun kualitas masih rendah. Yups, pendidikan kita secara kuantitas semaikin baik, namun secara kualitas masih rendah. Pembangunan gedung sekolah menjadi fokus awal pemerintah. Salah satu yang menjadi fokus pengembangan pendidikan adalah pembangunan gedung-gedung sekolah. Pemerintah juga menambah jumlah guru serta mendirikan sekolah-sekolah tingkat lanjut. Dikutip dari kata data, pada tahun 2016, jumlah sekolah di Indonesia mencapai 297.368 unit. Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan dengan jumlah sekolah paling banyak, yakni mencapai 147 ribu unit. Namun, untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) hanya mencapai 37 ribu unit sehingga satu sekolah tingkat pertama terkadang memiliki lebih dari 5 ruang untuk tiap tingkatan kelas. Sedangkan untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) cukup merata dengan jumlah masing-masing mencapai 12 ribu unit. Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah sekolah ini belum semuanya memenuhi standar minimal bagi operasional pendidikan. Untuk itu pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah akan melakukan revitalisasi sekolah-sekolah yang sudah ada, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. Termasuk untuk daerah perbatasan, akan mendapatkan perlakuan khusus dan penanganan khusus melalui program Sekolah Garis Depan (SGD), sedangkan guru-gurunya berasal dari Guru Garis Depan (GGD). Pada 2016, terdapat 114 SGD yang sudah menjadi percontohan.

Jumlah sekolah tahun 2016 via databoks.katadata.co.id
Secara akses, memang pendidikan di Indonesia sudah membaik, tapi masalah kualitas masih belum ditangani. Contohnya, performa para siswa secara umum dalam ujian standar internasional tidak banyak berubah sejak 1999 hingga 2015.
Untuk ujian PISA (Programme for International Student Assessment) yang dilakukan pada 2015, 42 persen siswa Indonesia berusia 15 tahun gagal mencapai standar minimal. Kegagalan itu terjadi di tiga area: kemampuan membaca, Matematika dan ilmu pengetahuan. Tragisnya, hasil tersebut menempatkan Indonesia di bawah negara tetangga yaitu Malaysia, Vietnam serta Thailand. Universitas di Indonesia juga tak mampu menciptakan lulusan dengan kemampuan yang dibutuhkan industri kerja, salah satunya peran manajerial. Kualitas penelitian di institusi pendidikan tinggi juga dinilai buruk oleh dunia internasional. Peringkat universitas-universitas Indonesia juga buruk. Per 2018, dari 500 universitas, Universitas Indonesia menempati peringkat 277, sedangkan Institut Teknologi Bandung ada di urutan 331.

Dengan melihat data-data diatas, masih banyak PR yang harus kita perbaiki. Di momen hari pendidikan nasional (HARDIKNAS) kali ini, kami mengajak kepada siapapun untuk bersama-sama memperbaiki pendidikan di negeri ini. Karena pendidikan sangat berpengaruh dengan perubahan, perubahan menuju Indonesia yang lebih baik. Ini tugas saya, kamu, dan kita semua yang mencintai Indonesia dengan solusi.

Salam pemudapedia! Pemuda berkarya, pemuda berdaya.





0 Comments


EmoticonEmoticon