Menulis membuat awet muda via Pemudapedia.com |
Sobat muda, pasti sudah pernah mendengar
bahwa menulis adalah obat awet muda. Kegiatan yang satu ini banyak dilakukan
oleh orang-orang hebat. Obat awet muda yang dikamsuk disini bukan beraeti kita
terlihat muda tapi nama kita akan terkenang sepanjang masa. Karena menulis berarti
kita telah memahat sejarah. Untuk lebih memahami arti “awet muda” ini, mari
kita belajar dari sosok Ibnu Rusy.
Ibnu Rusyd via Wikipedia.id |
Tokoh yang satu
ini adalah seorang ilmuwan muslim jenius dan serba bisa. Ibnu Rusd adalah seorang Polumath, yaitu
orang cerdas yang mampu menguasai beragam ilmu sekaligus. Selain menguasai
ilmu filsafat, dia juga pakar di beberapa bidang lainnya seperti ilmu
kedokteran, hukum, fisika, astronomi, biologi, dan tata bahasa. Namanya Abu Al
Walid Muhammad bin Abu Qasim bin Abu Al Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd atau
lebih dikenal dengan Ibnu Rusyd.
Lahir di Cordova, Spanyol pada tahun 520 H (1126 M), dia dibesarkan di
lingkungan orang-orang terpelajar, karena orang tua dan kakeknya adalah seorang
hakim terkemuka pada masanya. Di kalangan orang-orang barat, dia dikenal dengan
nama Averroes. Dia diberi gelar dengan Asy-Syarih Al A’zham (Penerjemah Besar),
karena dia adalah pensyarah karya dan pemikiran Aristoteles terhebat termasuk
komentar pemikir St. Thomas Aquinas.
Karyanya yang berjudul Bidayatul Mujtahid merupakan bukti yang tak
terbantahkan bahwa ia juga seorang yang ahli dalam bidang yurisprudensi Islam.
Ia juga seorang polemis yang tajam penanya dan kuat rasionya.
Patung Ibnu Rusyd di Spanyol via nusantaranews.co |
Sebagai seorang
penulis produktif, Ibnu Rusyd banyak menghasilkan karya-karya dalam berbagai
disiplin keilmuan. Menurut Ernest Renan (1823-1892) karya Ibnu Rusyd mencapai
78 judul yang terdiri dari 39 judul tentang filsafat, 5 judul tentang kalam, 8
judul tentang fiqh, 20 judul tentang ilmu kedokteran, 4 judul tentang ilmu
falak, matematika dan astronomi, 2 judul tentang nahwu dan sastra.
Karya-karya yang
lain misalnya, Mabadi Falsafah (Pengantar Ilmu Filsafat), Tafsir Urjuza yang
membicarakan tentang tauhid, Taslul buku mengenai ilmu kalam, Kasyful Adillah,
yang mengungkap persoalan falsafah dan agama, Tahafatul Tahafut, ulasannya
terhadap Imam Al Ghazali yang berjudul Tahafut Falasifah, dan Muwafaqatil
Hikmah Wal Syariá yang menyentuh persamaan antara falsafah dengan agama.
Ibnu Rusyd
meskipun dikenal sebagai hakim, ia juga menguasai ilmu kedokteran, filsafat,
dan sebagainya. Dia adalah ahli filsafat yang paling menonjol dalam sejarah
Islam. Ibnu Rusyd wafat di Maroko pada tahun 595 H (1198). Kematian Ibnu Rusyd
tidak saja meninggalkan harta benda, tetapi ilmu dan tulisan dalam berbagai
bidang khazanah keilmuan yang menjadi warisan sepanjang zaman. Nah, nama Ibnu
Rusyd ini pun langgeng samapi sekarang, antara lain karena dia meninggalkan
banyak karya tulis yang terus dibaca orang sampai hari ini. So, sudahkah sobat
muda menulis? Dizaman yang serba mudah seperti saatnya, banyak sekali media
untuk menulis. Salah satunya media yang sedang kamu baca ini, blog. Blog bisa
menjadi sarana untuk mengembangkan kemampuan menulis kita. Hebatnya, tulisan
kita mampu menjangkau orang-orang dibelahan dunia. Mari menulis dan jadilah
awet muda karena karya-karya kita. Salam pemudapedia! Pemuda berkarya, pemuda
berdaya.
0 Comments
EmoticonEmoticon