Generasi Millennials, Generasi Merdeka

Generasi Millennials via Pemudapedia.com
Sobat muda, diera digital seperti ini tentunya kita sudah tidak asing dengan istilah Generasi Millenials. Menurut peneliti sosial, Generasi Millennials atau kadang juga disebut dengan generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir setelah Generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran tahun 1980- 2000an. Maka ini berarti millenials adalah generasi muda yang berumur 17- 37 pada tahun ini. Millennials sendiri dianggap spesial karena generasi ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, apalagi dalam hal yang berkaitan dengan teknologi.

Generasi millennials memiliki ciri khas tersendiri yaitu, mereka lahir pada saat TV berwarna,handphone juga internet sudah diperkenalkan. Sehingga generasi ini sangat mahir dalam teknologi. Hal ini membuat kekawatiran tersendiri. Banyak tokoh pendidikan, jurnalis, dan cendikiawan menghadirkan pandangan-pandangan yang skeptis, negatif bahkan sinis tentang Generasi Millennials ini. Diantaranya: Mereka lebih bodoh daripada kita seusia kita; Mereka screeneger, Ner addicted, kehilangan keterampilan sosial dan tidak mempunyai waktu untuk olahraga atau kegiatan-kegiatan yang menyehatkan; Mereka tidak tahu malu; Ini generasi terkini “aku” yang narsis dan lain sebagainya. Menyedihkan sekali gambaran tentang generasi ini. Dan seandainya informasi tersebut masih akurat, masa depan kita sudah pasti suram.

Di Indonesia sendiri dari jumlah 255 juta penduduk yang telah tercatat, terdapat 81 juta merupakan Generasi Millenials atau berusia 17- 37 tahun. Hampir setengah dari penduduk negeri ini adalah generasi millennials, berarti suramkah masa depan bangsa ini?

Generasi Harapan

Sebuah buku yang berjudul Grown Up Digital telah mengubah pandangan dan kekhawatiran kita tentang Generasi Millennials. Buku tersebut ditulis oleh Don Tapscott. Grown Up Digital sendiri diilhami oleh sebuah proyek senilai 4 juta dolar, “The Next Generation: a Strategic Investigation”, yang didanai oleh sejumlah perusahaan besar. Didalam buku tersebut dijelaskan bahwa meskipun ada banyak kekhawatiran, secara keseluruhan Generasi Millennials lebih dari sekadar baik-baik saja. Hasil dari penelitian ternyata inspiratif dan seharusnya membawa harapan yang besar bagi kita semua. Sebagai generasi pertama yang global, Generasi Millennials lebih cerdas, lebih gesit dan lebih toleran terhadap keberagaman dibandingkan para pendahulunya. Mereka sangat peduli tentang keadilan dan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan umumnya melibatkan diri dalam kegiatan kemasyarakatan, entah di sekolah, di pekerjaan, atau di komunitas mereka.

Generasi Harapan via Pemudapedia.com

Ada delapan karakteristik, atau norma yang menggambarkan Generasi Millennials. Mereka menjunjung kemerdekaan dan kebebasan memilih. Mereka ingin mengkhususkan banyak hal, menjadikan mereka milik sendiri. Mereka para kolabolator yang alami, yang menyukai perbincangan, bukan diceramahi. Mereka cenderung kritis. Mereka menekankan integritas. Mereka ingin bersenang-senang bahkan di tempat kerja dan di sekolah. Bagi mereka cepat itu normal. Dan inovasi merupakan bagian dalam hidup mereka.

Generasi Merdeka

Generasi Millennials adalah generasi yang merdeka. Alasannya sederhana: selain karena mereka adalah generasi yang peduli kepada masalah-masalah sosial, mereka juga yang pertama tumbuh di lingkungan dengan sebuah alat berdaya guna yang dapat digunakan untuk menghasilkan perbedaan yang jauh lebih nyata, yakni internet.

Dahulu, kaum muda yang ingin membuat perubahan harus ekstra berusaha dalam menyebarluaskan kabar. Contohnya, ketika seorang aktivis ingin mengadakan protes dan aksi turun dijalan menentang kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat. Untuk menyebarluaskan kabar mengenai unjuk rasa itu, para aktivis menerbitkan surat kabar sendiri, mencetak poster-poster kemudian memasangnya dibilik-bilik telepon umum atau dipapan-papan reklame. Akan tetapi ketika para aktivis ingin menyebarluaskan pesan, para aktivis harus bertemu dengan kelompok-kelompok yang ingin diajak untuk turun kejalan, lalu membujuk mereka supaya bersedia menerima pokok pikiran para aktivis tersebut. Dalam hal ini para aktivis harus menemukan kelompok-kelompol yang sungguh peduli untuk memberitahu kelompok-kelompok yang lain. Sama-sama mengandalkan berita dari mulut ke mulut, tetapi kata-kata menyebar dengan kecepatan yang sangat lambat.

Generasi Mendeka via Pemudapedia.com
Sedangkan saat ini, setiap aktivis atau relawan muda mempunyai mesin cetak diujung jemarinya sendiri. Mesin cetak digital yang dapat dengan segera menyebarluaskan berita dengan cara yang luar biasa. Jika seorang mengirim sebuah pesan ke seorang kenalan disebuah kelompok lain, teman itu dapat dalam seketika memberitahukan setiap orang dalam kelompoknya. Misalkan 500 orang, dan tiap orang itu sangat berpeluang menyebarkan kabar yang sama kepada kelompok pertemanan yang lain. Dalam hitungan hari, kabar tadi dapat menyebar ke ratus ribu atau bahkan jutaan orang, tanpa investasi awal yang besar. Inilah salah satu kemerdekaan diera digital yang diperoleh generasi Millennials yang akan bisa memberikan pengaruh jauh lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya.

Contoh lain tentang merdeka diera digital adalah banyak komunitas atau lembaga online yang mempu menjadi solusi untuk permasalahan. Salah satunya adalah Moladin. Moladin adalah aplikasi yang dibuat khusus untuk bikers.  Moladin punya fitur seru khusus untuk bikers. Ada enam menu yang bisa sobat jelajahi mulai dari Berita Motor, Komunitas Motor, Apparell, Suku Cadang & Aksesoris, dan Forum, Tanya atau jawab seputar masalah motor bisa dilakukan di FORUM.

Aplikasi Moladin via moladin.com
Intinya, jika sobat muda ingin merdeka diera digital, sobat muda harus mampu mendayagunakan serta bijak dalam berteknologi. Mulai sekarang, gunakan teknologi untuk menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada didunia ini.

Pada 17 Agustus 2018 kemarin, usia Indonesia sudah genap 73 tahun. Dan akan berumur 100 tahun kemerdekaan di tahun 2045 nanti. Ini bisa menjadi peluang atau tantangan. Generasi Millennials akan menjadi harapan. Untuk itu tunjukkan bahwa Generasi Millennials bukanlah generasi pemalas dan manja karena lahir dalam dunia dengan kecanggihan teknologi. Tunjukkan bahwa generasi Millennials mampu berkarya dan membuat dunia ini menjadi lebih baik.


Salam pemudapedia! Pemuda Berkarya, Pemuda Berdaya.

0 Comments


EmoticonEmoticon