Menjadi Pemuda Yang Sibuk Berkontribusi Bukan Sibuk Memprovokasi

Sibuk berkontribusi, bukan memprovokasi via Pemudapedia.com
Tahun 2018 hingga 2019 merupakan tahun perpolitikan di Indonesia. 2018 dilaksanakan pemilihan kepala daerah serentak, dan 2019 akan ada pemilihan umum serentak  legislatif. Hal ini menjadi suasana semakin “panas”. Banyak sekali berita hoax yang bertebaran setiap harinya. Saling menjatuhkan satu dengan yang lainnya. sayangnya, banyak generasi muda atau istilahnya generasi milenial yang mudah terprovokasi bahkan ikut memprovokasi. Pemuda sebagai subjek perubahan seharusnya sibuk berkontribusi, tapi sibuk memprovokasi. Lalu bagaimana cara agar kita mampu sibuk berkontribusi?

1.           Berorganisasi
Berorganisasi merupakan wadah untuk mengembangkan diri, terutama dalam membangun jiwa kepemimpinan. Dengan sibuk berorganisasi, kita akan belajar berkontribusi melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan. Hal inilah yang membuat waktu menjadi lebih produktif dibandingkan sibuk dimedia sosial, apalagi hanya “nyinyir” sana sini.
Berorganisasi via Pemudapedia.com

Berorganisasi juga merupakan sarana untuk bersosialisasi, hal ini akan membuat kita belajar memahami karakter orang lain dan memperkaya sudut pandang kita. Dan yang tak kalah pentingnya juga, dengan berorganisasi kita akan saling mengingatkan dan saling menguatkan.

2.           Banyak membaca
Banyak membaca via Pemudapedia.com
Membaca merupakan kegiatan yang sangat produktif. Membaca berarti kita keliling dunia dan “ngobrol” dengan orang-orang hebat melalui tulisan yang mereka tulis. Membaca meluaskan wawasan dan membuat kita kaya akan sudut pandang. Nah, jika kita sudah kaya akan sudut pandang maka kita takkan mudah terprovokasi apalagi memprovokasi. Karena budaya membaca yang rendah bisa menjadi salah satu pintu masuk hoax. Rendahnya budaya membaca menyebabkan tidak banyak perbendaharaan pengetahuan yang dimiliki, sehingga akan mudah terprovokasi, mudah percaya pada berita yang belum tentu benar.


3.           Mulai berkontribusi
Konten Positif via Pemudapedia.com
Berkontribusi tak harus langsung melakukan hal yang “wow”. Jutru berkontribusi harus dimulai dari hal kecil yang sesuai dengan kemampuan kita. Misalnya, untuk melawan berita hoax yang bermunculan setiap harinya, mulailah berkontribusi membuat konten-konten positif. Bisa melalui media sosial, blog, video dan lainnya. hal ini nampak sederhana, tapi sangat bermanfaat sekali dalam melawan berita hoax.


Itulah hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan agar sibuk berkontribusi, bukan memprovokasi. Indonesia masih membutuhkan banyak pemuda pencari solusi, bukan pemaki-maki. Untuk itu, mulai sekrang betgabunglah dengan organisasi atau komunitas positif, banyak membaca dan mulai berkontribusi. Salam pemudapedia! Pemuda Berkarya, Pemuda Berdaya.

0 Comments


EmoticonEmoticon